Oleh Dr. Mohamad Daudah
Barangkali
penemuan kosmologi modern terpenting adalah apa yang disebut Black Hole (Lobang
Hitam) yang menunjuk kepada bintang-bintang yang sangat berat massanya. Bintang
merupakan entitas yang melewati fase pembentukan, kemudian ia membesar dan
berkembang hingga sampai fase kematian. Nah, Black Hole itu berada pada fase
terakhir. Ketika volume bintang itu berkembang dengan skala yang besar, maka
gravitasinya meningkat hingga batas-batas yang sangat besar, sehingga ia
menarik segala sesuatu, hingga cahaya tidak bisa terlepas dari gravitasnya yang
besar.
Karena
itu, kita tidak mungkin melihat benda ini selama-lamanya karena ia sangat
terssaljuyi. Dan karena itulah ia disebut Black Hole. Para ilmuwan menyatakan
bahwa benda ini berjalan di alam semesta dengan kecepatan yang tinggi dan
menarik setiap benda yang mendekatinya. Seandainya kita meminta para astronom
untuk mendefinisikan mahluk yang menakjubkan ini secara ilmiah dan sesuai
dengan penemuan mereka yang paling baru, maka mereka akan mengatakan:
1.
Black
Hole adalah bintang yang berat massanya dan terssaljuyi sehingga tidak bisa
dilihat.
2.
Makhluk
ini berjalan dengan kecepatan mencapai puluhan ribu kilometer per detik.
3. Black Hole menarik, menekan, dan
membersihkan setiap sesuatu yang ditemuinya dalam perjalanannya.
Nah,
sekarang kita merujuk kepada isyarat al-Qur’an mengenai benda tersebut. Allah
berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan
khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (at-Takwir: 15-16)
Mari kita
cermati maknanya dan sejauh mana kesesuaiannya dengan data-data sain modern.
Kata
khunnas berarti sesuatu yang tidak terlihat selama-lamanya. Kata ini terbentuk
dari kata khanasa yang berarti terssaljuyi. Karena itu, setan dalam surat
an-Nas disebut khannas karena ia tidak terlihat. Kata al-jawari berarti yang
berjalan atau berlari. Dan kata al-khunnas terambil dari kata kanasa yang
berarti menarik sesuatu yang dekat dan menghimpun kepada dirinya dengan kuat.
Dan inilah yang benar-benar terjadi pada Black Hole, tepat seperti yang
dibicarakan al-Qur’an.
Al-Qur’an
Mengungguli Astronom
Sain
menyebut benda ini dengan Black Hole, tetapi penamaan ini tidak tepat. Karena
istilah ‘Hole’ berarti kosong, dan itu sama sekali berlawanan dengan
bintang-bintang yang memiliki massa yang berat sekali. Dan kata ‘Black’ juga
tidak tepat secara ilmiah, karena benda ini tidak memiliki warna, karena ia
tidak mengeluarkan suatu cahaya yang bisa dilihat.
Karena
itu, kata khunnas adalah kata yang mendeskripsikan hakikat makhluk tersebut
secara tepat. Dan kata khunnas yang berarti menyapu itu kita temukan di akhir
artikel-artikel ilmiah tentang makhluk ini. Bahkan para ilmuwan menyatakan,
‘Benda itu menyapu ruang angkasa.’
Gambar di
atas menunjukkan letupan suatu bintang karena kehabisan seluruh bahan bakarnya,
dan ia mulai membentuk Black Hole (khunnas), karena energi pada bintang ini
tidak lagi cukup baginya untuk eksis sebagai bintang. Inilah yang mengakibatkan
bintang itu memudar dan meningkat gravitasinya. Dan karena itu al-Qur’an
menyebut benda ini dengan kata al-jawari al-khunnas yang berarti yang berjalan
dan berlari.
Fakta
dan Angka
Mengenai
bobotnya, Black Hole seberat bumi itu diameternya kurang dari satu sentimeter
saja! Dan Black Hole seberat matahari itu diamenternya hanya 3 km. Subhanallah!
Black Hole
ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram,
atau 10 pangkat 31, dengan diameter 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat
galaksi kita dan galaksi-galaksi lain, dan satunya memiliki berat jutaan kali
berat matahari.
Bagaimana
Ilmuan Melihat Benda ini?
Bagaimana ia bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan
pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa Black Hole itu
memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat
di depan sebuah bintang sehingga cahayanya tertutup dari kita, seperti kejadian
gerhana matahari. Setelah ide itu dilaksanakan dan terbukti benar, maka para
ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya Black
Hole, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya yang bersumber dari
bintang tersebut. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian
bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar