Pewarisan sifat pada manusia terbagi atas 2
yaitu : pewarisan sifat autosomal dan gonosomal.
A. Pewarisan
Sifat Autosomal
Yang dimaksud dengan pewarisan sifat autosomal adalah
sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada autosom. Gen ini ada yang dominan
dan ada yang resesif. Karena laki-laki dan perempuan mempunyai autosom
yang sama, jadi sifat keturunan yang ditentukan oleh gen autosomal dapat
dijumpai pada keturunan laki-laki maupun perempuan.
- Pewarisan Gen Autosomal Dominan
Penyakit
keturunan adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan
dari orang tua dan anaknya. Namun, bukan berarti setiap kelainan genetik
tersebut pasti termanifestasi nyata dalam silsilah keluarga. Adakalanya
tersembunyi hingga tercetus oleh faktor lingkungan seperti polutan, pola makan
yang salah, dan lain-lain.
Kelainan
bawaan (kelainan kongenital) adalah suatu kelainan pada struktur, fungsi maupun
metabolisme tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dia dilahirkan. Sekitar 3-4%
bayi baru lahir memiliki kelainan bawaan yang berat. Beberapa kelainan baru
ditemukan pada saat anak mulai tumbuh, yaitu sekitar 7,5% terdiagnosis ketika
anak berusia 5 tahun, tetapi kebanyakan bersifat ringan. Semakin tua usia
seorang wanita ketika hamil (terutama diatas 35 tahun) maka semakin besar
kemungkinan terjadinya kelainan kromosom pada janin yang dikandungnya.
Suatu
penyakit atau kelainan dikatakan menurun melalui autosom dominan apabila
kelainan atau penyakit tersebut timbul meskipun hanya terdapat satu gen yang
cacat dari salah satu orang tuanya. Sebagai perbandingan, penyakit autosom
resesif akan muncul saat seorang individu memiliki dua kopi gen mutan.
Syarat
pada pewarisan autosomal dominan antara lain :
- Sifat tersebut mungkin ada pada pria maupun wanitanya.
- Sifat itu juga terdapat pada salah satu orang tua pasangan.
- Sekitar 50% anak yang dilahirkan akan memiliki sifat ini meskipun salah satu pasangan tidak memiliki sifat ini.
- Pola pewarisan bersifat vertikal, artinya tiap generasi yang ada pasti ada yang memiliki sifat ini.
- Bila sifat yang diwariskan berupa penyakit keturunan, anak-anak yang tidak menderita penyakit ini bila menikah dengan pasangan yang normal, maka keturunan yang dihasilkan juga akan normal .
Contohnya bila kita nyatakan gen dominan dengan lambang A, perkawinan
yang umum terjadi yaitu Aa x aa. Perkawinan tersebut dapat dinyatakan dalam
Tabel 2.1.
A
|
a
|
|
a
|
Aa
|
aa
|
a
|
Aa
|
aa
|
Tabel 2.1: Tabel persilangan pada pewarisan gen
autosomal dominan
Melalui tabel tersebut, dapat kita ketahui bahwa :
1. Peluang memperoleh anak yang terinfeksi = Aa = 50%
2. Peluang memperoleh anak yang normal = aa = 50%
Berikut ini adalah contoh
penyakit yang ditimbulkan oleh pewarisan gen autosomal dominan.
1)
Polidaktil (jari lebih)
Polidaktil adalah suatu kelainan yang diwariskan oleh
gen autosomal dominan P, sehingga orang mempunyai tambahan jari pada
satu atau dua tangan dan/atau pada kakinya. Yang umum dijumpai ialah
terdapatnya jari tambahan pada satu atau kedua tangan. Tempat jari tambahan itu
berbeda-beda, ada yang terdapat di dekat ibu jari dan ada pula yang terletak di
dekat jari kelingking.
2)
Kemampuan mengecap phenylthiocarbamide (PTC)
Phenylthiocarbamide (disingkat PTC) atau phenylthiouracil
merupakan suatu zat kimia dengan rumus C7H8N2S.
Bagi sebagian orang zat ini terasa pahit, sehingga mereka disebut pengecap (taster).
Orang lain yang tidak dapat merasakan apa-apa disebut buta kecap (nontaster).
Blakeslee
pada tahun 1932 berhasil membuktikan bahwa kemampuan untuk mengecap PTC itu herediter
(keturunan) yang diturunkan oleh gen dominan autosomal yaitu T, sehingga
seorang tester memiliki kemungkinan genotipe TT atau Tt, sedangkan yang
non tester memiliki genotipe tt.
3)
Thalasemia
Thalasemia merupakan penyakit darah bawaan (keturunan) yang
menyebabkan sel darah merah (eritrosit) pecah (hemolisa).
Penyakit ini sangatlah berbahaya dan biasanya menyerang bayi dan anak-anak. Thalasemia
merupakan kelainan genetik yang ditandai dengan berkurangnya atau tidak ada
sama-sekali sintesa rantai hemoglobin dalam darah. Sehingga hanya
mempunyai kemampuan sedikit untuk mengikat oksigen. Thalasemia dibedakan
menjadi 3 yaitu thalasemia α, thalasemia β dan thalasemia δβ.
4)
Dentinogenesis imperfeca (gigi opalesen)
Dentinogenesis imperfeca merupakan kelainan yang
terdapat pada gigi manusia. Dentin berwarna putih susu (opalesen).
Penyebabnya gen dominan D, sedangkan alelnya resesip “d” bila homozigotik
menyebabkan gigi normal.
5)
Anonychia
Merupakan suatu kelainan bahwa kuku dari beberapa jari tangan
atau kaki tidak ada atau tidak baik pertumbuhannya. Penyebabnya adalah gen
dominan “An” pada autosom. Kita yang mempunya jari yang normal,
mempunyai genotipe “anan”.
6)
Retinal aplasia
Merupakan kelainan pada mata yang menyebabkan orang lahir
dalam keadaan buta. Ditemukan oleh para dokter di Swedia tahun 1957. Penyebab
penyakit ini adalah adanya gen dominan Ra.
7)
Katarak
Merupakan penyakit mata yang menyebabkan penderitanya
mengalami kebutaan. Hali ini disebakan oleh adanya gen dominan K.
2. Pewarisan
Gen Autosomal Resesif
Orang tua
dari anak yang terinfeksi penyakit akibat kelainan gen resesif pada autosom,
mungkin tidak menampakkan penyakit. Anak yang memiliki gejala kelainan
menandakan adanya pewarisan gen resesif dari kedua orang tua. Karena kelainan
resesif jarang ditemukan, seorang anak memiliki resiko yang lebih tinggi bila
orang tua mereka memiliki hubungan saudara. Hal tersebut disebabkan seringnya
individu – individu yang memiliki hubungan saudara mewarisi gen yang sama dari
nenek moyang mereka.
Perkawinan yang sering terjadi
pada pewarisan gen resesif pada autosom adalah perkawinan antara
individu yang memiliki genotipe heterozigot (carier). Perkawinan
tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2.
A
|
a
|
|
A
|
AA
|
Aa
|
A
|
Aa
|
aa
|
Tabel 2.2: Tabel
persilangan pada pewarisan gen resesif pada autosom
Melalui tabel tersebut, dapat kita ketahui
bahwa :
1. Peluang
memperoleh anak yang terinfeksi = aa = 25%
2. Peluang
memperoleh anak yang normal = AA = Aa = 75%
Terlihat bahwa bila kedua
orang tua merupakan carier, maka peluang seorang anak akan terinfeksi
yaitu 25%. Namun, bila hanya salah satu orang tua saja yang membawa gen resesif,
anak tidak memiliki peluang untuk terinfeksi. Kondisi bila salah satu orang tua
saja yang membawa gen resesif, dapat dilihat pada
Tabel 2.3.
A
|
A
|
|
a
|
Aa
|
Aa
|
a
|
Aa
|
Aa
|
Tabel 2.3: Tabel
persilangan pada pewarisan gen resesif pada autosom jika
hanya salah satu yang membawa gen resesif.
Berdasarkan tabel, tidak terdapat peluang anak memiliki genotipe
“aa” atau P(aa) = 0. Oleh karena itu, tidak terdapat peluang bagi anak untuk
menderita penyakit akibat autosom resesif walaupun salah satu orang
tuanya adalah penderita.
Berikut ini adalah contoh
penyakit yang ditimbulkan oleh pewarisan gen autosomal resesif:
1) Kelainan
Albino
Albino merupakan suatu kelainan karena tidak
adanya pigmen di kulit, rambut dan mata, yang memberikan kombinasi rambut
putih, mata kemerahan dan kulit yang sangat cerah.
2) Cystic
fibrosis
Cystic fibrosis merupakan penyakit kelainan
metabolisme protein. Penderita penyakit ini mengalami penumpukan fibrosis
dan pembentukan kista pada kelenjar pankreas, saluran pernapasan dan
pencernaan. Penumpukan mukus menyebabkan bakteri lebih mudah berkembang
biak sehingga infeksi bakteri, seperti pneumonia dapat terjadi. Penyakit
ini bersifat resesif, sehingga apabila kedua orang tua merupakan carier
(pembawa) gen penyakit ini, maka satu dari empat anak mereka kemungkinan dapat
menderita cystic fibrosis. Penyakit ini timbul karena mutasi pada satu
gen yang menyandikan protein pengatur perpindahan klorida dan natrium melalui
selaput sel. Akibatnya, terjadi dehidrasi dan pengentalan sekresi yang
menyerang hampir seluruh kelenjar endokrin (kelenjar yang mengeluarkan
cairan ke dalam saluran tertentu dalam tubuh).
3) Penyakit
Tay-Sachs
Penyakit Tay-Sachs adalah kelainan genetik yang jarang
ditemukan, dimana terjadi pembentukan lemak di dalam sel, terutama pada otak
dan sel saraf (neuron). Sehingga menyebabkan retardasi mental dan
hambatan perkembangan fisik normal disertai kejang, kebutaan, kelumpuhan dan
kematian. Tidak ada pengobatan yang khusus untuk kelainan ini.
B.
Pewarisan Sifat Gonosomal
1.
Pewarisan Gen Resesif Terpaut Kromosom X
Saat fertilisasi, ibu menyumbangkan satu kromosom
X untuk anaknya, sementara ayah menyumbangkan satu kromosom X untuk anak
perempuannya dan satu kromosom Y untuk anak laki-lakinya. Misalkan kromosom
X abnormal dapat dinyatakan dengan Xh dan kromosom X normal dengan X. Terdapat
3 kondisi pada wanita yang dapat dinyatakan dengan kondisi kromosomnya,
yaitu
1. Wanita normal, kromosom XX
2. Wanita karier, kromosom XXh
3. Wanita penderita, kromosom XhXh,
dan 2 kondisi pada pria, yaitu
1. Pria normal, kromosom XY
2. Pria penderita, kromosom XhY
Berdasarkan jumlah kondisi pada wanita dan pria,
banyaknya jenis perkawinan yang mungkin adalah 2x3 = 6 kondisi. Perkawinan
wanita normal dengan pria normal akan melahirkan anak yang tidak memiliki
peluang untuk terinfeksi. Sementara perkawinan antara wanita penderita dengan
pria penderita akan melahirkan anak dengan peluang 100% untuk terinfeksi.
a.
Perkawinan Wanita Normal dengan Pria Penderita
Perkawinan wanita normal dengan pria penderita
dinyatakan pada Tabel 2.4..
X
|
X
|
|
Xh
|
XXh
|
XXh
|
y
|
Xy
|
Xy
|
Tabel 2.4 : Perkawinan XX dengan XhY
Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita normal dan
pria penderita akan melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan karier = XXh = 50%
2. Anak laki-laki normal = XY = 50%
b.
Perkawinan Wanita Karier dengan Pria Normal
Perkawinan wanita karier dengan pria normal
dinyatakan dalam Tabel 2.5.
X
|
Xh
|
|
X
|
XX
|
XXh
|
Y
|
XY
|
XhY
|
Tabel 2.5: Perkawinan XXh dengan XY
Berdasarkan tabel diatas perkawinan wanita karier dengan
pria normal akan melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan normal = XX = 25%
2. Anak perempuan karier = XXh = 25%
3. Anak laki-laki normal = XY = 25%
4. Anak laki-laki penderita = XhY = 25%
c.
Perkawinan Wanita Karier dengan Pria Penderita
Perkawinan wanita karier dengan pria penderita
dinyatakan dalam Tabel 2.6.
X
|
Xh
|
|
Xh
|
XXh
|
XhXh
|
Y
|
XY
|
XhY
|
Tabel 2.6 : Perkawinan XXh dengan XhY
Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita karier
dengan pria penderita akan melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan karier = XXh = 25%
2. Anak perempuan penderita = XhXh = 25%
3. Anak laki-laki normal = XY = 25%
4. Anak laki-laki penderita = XhY = 25%
d.
Perkawinan Wanita Penderita dengan Pria Normal
Perkawinan wanita penderita dengan pria normal
dinyatakan dalam Tabel 2.7.
Xh
|
Xh
|
|
X
|
XXh
|
XXh
|
Y
|
XhY
|
XhY
|
Tabel 2.7 : Perkawinan XhXh dengan XY
Berdasarkan tabel diatsa, perkawinan wanita penderita
dengan pria normal akan melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan karier = XXh = 50%
2. Anak laki-laki penderita = XhY = 50%
Adapun Contoh penyakit akibat pewarisan gen resesif terpaut kromosom X adalah
:
a. Buta
Warna
Buta warna yaitu merupakan suatu keadaan dimana indera
penglihatan tidak bisa membedakan terutama warna merah dan hijau. Penurunan
sifat ini terjadi secara criss cross iheritange atau penurunannya secara
silang yaitu buta warna pada ibu menurun pada anak laki-laki dan buta warna
pada bapak menurun pada anak perempuan.
b. Hemofilia
Hemofillia merupakan suatu kelainan dimana
darah sukar sekali membeku jika terjadi luka. Pewarisan sifat ini juga terjadi
secara silang dan dalam keadaan homozigot akan terjadi kematian.
c. Anodontia
Merupakan kelainan genetis yaitu penderitanya tidak
memiliki gigi. Kelainan ini disebabkan karena pewarisan gen resesif.
2. Pewarisan
Gen Dominan Terpaut Kromosom X
Kromosom X abnormal dapat dinyatakan dengan Xr
dan kromosom X normal dengan X. Karena gen bersifat dominan, tidak
terdapat karier. Terdapat 3 kondisi pada wanita yang dapat dinyatakan
dengan kondisi kromosomya, yaitu
1. Wanita normal, kromosom XX
2. Wanita penderita heterozigot, kromosom
XXr
3. Wanita penderita homozigot, kromosom
XrXr
dan 2 kondisi pada pria, yaitu
1. Pria normal, kromosom XY
2. Pria penderita, kromosom XrY
Berdasarkan jumlah kondisi pada wanita dan pria,
banyaknya jenis perkawinan yang mungkin adalah 2x3 = 6 kondisi. Perkawinan
wanita normal dengan pria normal akan melahirkan anak yang tidak memiliki
peluang untuk terinfeksi. Sementara perkawinan antara wanita penderita homozigot
dengan pria penderita akan melahirkan anak dengan peluang 100% untuk
terinfeksi.
a. Perkawinan
Wanita Normal dengan Pria Penderita
Perkawinan wanita normal dengan pria penderita
dinyatakan dalam Tabel 2.8.
X
|
X
|
|
Xr
|
XXr
|
XXr
|
Y
|
XY
|
XY
|
Tabel 2.8 : Perkawinan XX dengan XrY
Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita normal
dengan pria penderita akan melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan penderita heterozigot = XXr =
50%
2. Anak lakilaki normal = XY = 50%
b. Perkawinan
Wanita Penderita Heterozigot dengan Pria Normal
Perkawinan wanita penderita heterozigot dengan
pria normal dinyatakan dalam Tabel 2.9.
X
|
Xr
|
|
X
|
XX
|
XXr
|
Y
|
XY
|
XrY
|
Tabel 2.9 : Perkawinan XXr dengan XY
Berdasarkan tabel diatas, perkawinan penderita heterozigot
dengan pria normal akan elahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan normal = XX = 25%
2. Anak perempuan penderita heterozigot = XXr =
25%
3. Anak laki-laki normal = XY = 25%
4. Anak laki-laki penderita = XrY = 25%
c. Perkawinan
Wanita Penderita Heterozigot dengan Pria Penderita
Perkawinan wanita penderita heterozigot dengan
pria penderita dinyatakan dalam Tabel 2.10.
X
|
Xr
|
|
Xr
|
XXr
|
XrXr
|
Y
|
XY
|
XrY
|
Tabel 2.10 : Perkawinan XXr dengan XrY
Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita penderita heterozigot
dengan pria penderita akan melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan penderita heterozigot = XXr =
25%
2. Anak perempuan penderita homozigot = XrXr =
25%
3. Anak laki-laki normal = XY = 25%
4. Anak laki-laki penderita = XrY = 25%
d. Perkawinan
Wanita Penderita Homozigot dengan Pria Normal
Perkawinan wanita penderita homozigot dengan pria
normal dinyatakan dalam Tabel 2.11.
Xr
|
Xr
|
|
X
|
XXr
|
XXr
|
Y
|
XrY
|
XrY
|
Tabel 2.11 : Perkawinan XrXr dengan XY
Berdasarkan tabel diatas, perkawinan wanita penderita homozigot
dan pria normal akan melahirkan anak dengan peluang :
1. Anak perempuan penderita heterozigot = XXr =
50%
2. Anak laki-laki penderita = XrY = 50%
Adapun Contoh penyakit akibat pewarisan gen dominan terpaut
kromosom X dalah :
a. Anenamel,
gigi tidak beremail
Merupakan kelainan genetis yang diwariskan melalui gen
dominan yang terpaut pada kromosom X. Ciri-ciri penyakit ini adalah tidak
adanya email pada gigi, sehingga membuat gigi berwarna coklat dan lebh cepat
rusak. Gen “g” menentukan gigi normal dan gen “G” menentukan Anenamel.
b. Penyakit
Hutington
Penyakit Huntington, chorea Hunting atau chore mairo
adalah penyakit yang menyerang saraf. penyakit ini disebabkan oleh faktor
genetika, sehingga dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya. Nama
penyakit ini diambil dari George Huntington yang pertama kali yang pertama kali
menjelaskannya pada tahun 1872. Gen penyakit ini bersifat dominan
sehingga anak-anak dari orang tua yang menderita penyakit ini berpeluang besar
menderita penyakit “Huntington” yakni 50%.
3. Pewarisan
Gen Terpaut Kromosom Y
Gen-gen yang terpaut pada kromosom
Y hanya diwariskan pada anak laki-laki, oleh karena itu sering disebut
sebagai gen holandrik. Contoh dari penyakit yang
terpaut kromosom Y adalah : hypertrichosis, hystrixgraviour,
dan webbedtoes. Contoh seorang laki-laki penderita(XYWt)
menikah dengan wanita normal (XX), dapat dilihat dalam tabel 2.12.
X
|
X
|
|
X
|
XX
|
XX
|
YWt
|
XYWt
|
XYWt
|
Tabel 2.12 : Perkawinan XrXr dengan XY
Dari contoh
tersebut terlihat apabila pria penderita melakukan perkwainan baik itu dengan
wanita normal maupun karier, kemungkinan anak lak-laki terkena penyakit adalah
50%, dan anak perempuan normal adalah 50%.
a. Hypertrichosis
Gen ht yang terdapat pada kromosom Y
menyebabkan tumbuhnya rambut di tepi daun telinga. Kelainan seperti ini banyak
dijumpai pada para pria Pakistan.
P : XYht
x XX
F : XYht
: laki-laki hypertrichosis
XYht : laki-laki hypertrichosis
XYht : laki-laki hypertrichosis
b. Hystrixgraviour
Kelainan ini disebabkan oleh gen hg yang
menyebabkan tumbuhnya rambut panjang dan kaku di seluruh tubuh (penyakit bulu
landak). Sifat normal dikendalikan gen Hg.
c. Webbedtoes
Merupakan kelainan dimana pada jari
terutama kaki tumbuh selaput seperti kaki katak. Penyebabnya adalah gen wt,
sedangkan sifat normal dikendalikan gen Wt.
DAFTAR PUSTAKA
makasih infonya, tapi klo bsa tulisannya jangan berwarna gelap biar bacanya lebih mudah..
BalasHapussaya tidak mengerti dngan ini, tetapi saya butuh blog ini karna tugas remidi saya
BalasHapusTerima kasih informasinya, Alhamdulillah sangat membantu saya untuk memahami materinya, tapi sedikit masukan saja, sepertinya tabel pewarisan sifat 2.2 tentang autosomal resesif ada kesalahan penulisan, harusnya kan keduanya heterozigot Aa dan Aa tapi di tabel yang ada di atas tertulis Aa dan AA.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMakasih infonya.. Tulisannya membuat mata lelah
BalasHapuskak knapa nggak bsa di salin
BalasHapus