Hari
/Tgl.
|
No.
Dx
|
Dx.
Keperawatan
|
Perencanaan
|
|
Intervensi
|
Rasional
|
|
|
|
Tujuan
|
Kriteria
Evaluasi
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Selasa, 25-03-2003
25-03-2003
|
1
2
|
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham
agama
Perubahan proses pikir waham berhubungan dengan haega diri rendah
kronis
|
TUM: Klien
dapat melakukan komunikasi verbal
TUK. 1 :Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
3. Klien dapat menidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
4. Klien dapat berhubungan dengan realita
5. Klien dapat dukungan keluarga
6. Klien dapat menggunakan obat dengan benar
TUM:
Klien mampu berhubungan dengan orang lain tanpa merasa rendah diri
TUK :
1. Klien dapat memperluas kesadaran diri
2. Klien dapat menyelidiki dirinya
3. Klien dapat mengevaluasi didirnya
4. Klien dapat membuat rencana yang realistis
5.klien mendapat dukungan keluarga
yang meningkatkan harga dirinya
|
1.1 . Ekspresi wajah bersahabat, Klien lebih
koperatif, tidak berbicara berbelit-belit,
2.1. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dirinya
3.1. Klien mampu mengidentifikasi kebutuhannya yang tidak terpenuhi
4.1. Klien dapat mengenal keadaan dirinya dengan realita
5.1. Keluarga dapat menerima klien apa adanya
6.1. Klien dapat memakan obat sesuai dengan anjuran dokter
1.1. Klien dapat menyebutkan kemampuan yang ada pada dirinya setelah 1 X
1.2. Klien dapat menyebutkan
kelemahan yang dimiliki dan tidak menjadihalangan untuk mencapai
keberhasilan
2.1. Klien dapat menyebutkan cita-cita dan harapan yang sesuai dengan kemampuannya setelah satu kali pertemuan
3.1. Klien dapat menyebutkan keberhasilan yang pernah dialami setelah satu x pertemuan
3.2. Klien dapat menyebutkan kegagalan
yang pernah dialami setelah 4 x pertemuan
4.1. Klien dapat menyebutkan
tujuan yang ingin dicapai
setelah satu kali pertemuan
4.2. Klien dapat membuat keputusan dan
mencapai tujuan setelah satu
kali pertemuan.
5.1. Keluarga dapat menyebutkan tanda-tanda harga diri rendah :
- Mengatakan diri tidak berharga
- Tidak berguna dan tidak mampu
- Pesimis
- Menarik diri dari realita.
5.2. Keluarga dapat berespon
dan memperlakukan klien
dengan harga diri rendah secara tepat setelah 2 x pertemuan
|
1.1.1. Bina hubungan saling percaya dengan klien, beri salam terapiutik(panggil
nama klien), sebutkan nama perawat, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan
lingkungan yang tenang, buat kontrak
yang jelas, (topic yang akan dibicarakan , waktu dan tempat)
1. 1.2.Jangan membantu dan mendukung waham klien.
- Katakan perawat menerima keyakinan klien, “Saya menerima keyakinan
anda”, disertai dengan ekspresi menerima.
- Tidak membicarakan isiwaham klien
- Katakan perawat tidak mendukung “sukar bagi saya mempercainya.” Disertai dengan ekspresi ragu tapi empati.
1.1. 3. Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindung :
- Anda berada ditempat aman kami akan menemani anda,
- Gunakan keterbukaan dan kejujuran
1.1.4. Observai apakah waham klien menggangu aktifitas sehari-hari dan
perawatan diri.
2.1.1. Beri pujian pada penampilan
dan kemampuan klien yang realistis
2.1.2. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat yang
realistis (hati-hati terlibat diskusi
tentang waham .
2.1.3. Tanyakan apa yang bisa
dilakukan (kaitan dengan
aktifitas sehari-hari)Kemudian anjurkan untuk melakukan saat itu.
2.1.3. Jika klien selalu berbicara tentang wahamnya , dengarkan sampai
kebutuhan wahamnya tidak ada. Perawat perlu memperhatikan bahwa klien
penting.
3.1.1. Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
3.1.2. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di
rumah maupun di rumah sakit
3.1.3. Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan timbulnya waham
3.1.4. Tingkat aktifitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan tenaga (aktifitas
dapat dipilih bersama klien , jika mungkin buat jadwal)
3.1.5. Atur situasi agar klien
dapat mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya.
4.1.1. Berbicara dengan klien dengan konteks realitas (realitas diri,
realitas orang lain, realitas tempat dan realitas waktu)
4.1.2. Sertakan klien dengan terapi aktifitas kelompok
orientasi realitas
4.1.3. Berikan pujian pada tiap
kegiatan positif yang dilakukan klien.
5.1.1. Diskusikan dengan keluarga tentang :
- Gejala waham
- Cara mearawatnya
- Lingkungan keluarga
- follow up dan obat
5.1.2. Anjurkan keluarga
melaksanakan 5.1.1. dengan bantuan perawat
6.1.1. Diskusikan dengan klien
dan keluarga tentang obat dosis , frekwensi, efek samping, akibat
penghentian.
6.1.2. Diskusikan perasaan klien setelah makan obat
6.1.3. Berikan obat dengan prinsip 5 benar.
1.1.1Diskusi dengan klien
kelebihan yang dimilikinya
1.2.1Diskusikan kelemahan yang
dimiliki klien
1.2.2. Beritahu klien bahwa
manusia tidak ada yang sempurna semua
memilki kelebihan dan kekurangan.
1.2.3. Beritahu klien bahwa
kekurangan bisa di tutup dengan kelebihan yang dimilikinya
1.2.4. Anjurkan klien untuk lebih meningkatkan kelebihan yang dimiliki
1.2.5. Beritahu klien bahwa ada
hikma dibalik kekurangan yang dimiliki
2.1.1 Diskusikan dengan klien idial dirinya . Apa harapan selama di
RS, rencana klien setelah pulang, dan
apa cita-cita yang ingin dicapai
2.1.2. Bantu klien mengembangkan
antara keinginan dan kemampuan
yang dimilikinya
2.1.3. Beri kesempatan klien untuk berhasil
2.1.4. Beri reinforcement
positif terhadap keberhasilan
yang telah dicapai .
3.1.1. Bantu klien mengidentifikasi
kegiatan atau keinginan yang berhasil
dicapainya
3.1.2. Kaji bagaimana perasaan klien
dengan keberhasilan tersebut
3.2.1. Bicarakan kegagalan yang pernah dialami klien dan sebab-sebab kegagalan
3.2.2. Kaji bagaimana respon klien terhadap kegagalan tersebut dan cara mengatasinya
3.2.3. Jelaskan pada klien bahwa
kegagalan yang dialami dapat menjadi pelajaran untuk mengatasi kesulitan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang
.
4.1.1. Bantu klien memusatkan
tujuan yang ingin dicapainya
4.1.2. Diskusikan dengan klien
tujuan yang ingin dicapai dengan
kemampuan klien
4.1.3. Bantu klien memilih prioritas tujuan yang mungkin dapat dicapainya
4.2.1. Beri kesempatan klien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilih
4.2.2. Tunjukan ketrampilan atau keberhasilan yang telah dicapai klien
4.2.3. Ikutsertakan klien dalam kegiatan aktifitas kelompok
4.2.4. Beri reinforcemen positif
bila klien mau mengikuti
kegiatan kelompok
5.1.1. Diskusikan dengan keluarga
tanda-tanda harga dirirendah
5.1.2. Anjurkan setiap anggota keluarga untuk mengenal dan menghargai kemampuan tiap anggota keluarga
5.2.1.Diskusikan dengan keluarga cara berrespon terhadap klien dengan harga diri
rendah seperti menghargai klien, tidak
mengejek, , tidak menjauhi
5.2.2. Anjurkan pada keluarga untuk
memberikan kesempatan berhasil
pada klien
5.2.3. Anjurkan keluarga untuk menerima klien apa adanya
5.2.4. Anjurkan keluarga untuk
melibatkan klien dalam setiap
pertemuan keluarga.
|
Hubungan saling percaya
memungkinkan klien terbuka pada perawat dan sebagai dasar untuk interaksi
selanjutnya
Identifikasi kemampuan dirinya
memudahkan perawat memberikan
tindakan yang efektif.
Identifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat menentukan salah
satu penyebab waham
Realitas akan memberikan klien menyadari akan keberadaan diri dengan
lingkungannya
Dukungan keluarga yang baik akan
memberikan dorongan moral
merupakan support yang positif bagi
klien
Penggunaan obat yang baik dan teratur secara mandiri akan membantu kemandirian klien dalam
mengatsi kekurangan dirinya
-Mengidentifikasi hal-hal positif
yang masih dimiliki klien
- Mengingatkan klien bahwa K
manusia biasa yang mempunyai kekurangan
- Mengahdirkan realita pada K,
- memberikan harapan pada klien
- Memberikan kesempatan berhasil lebih tinggi
- Agar K tidak merasa putus asa
- Untuk mengetahui sampai dimana realitas dari harapan K
- Membantu K membentuk harapan yang realistis
- Meningkatkan rasa percaya diri K
- Memberi penghargaan terhadap perilaku yang
positif
- Mengingatkan K bahwa ia tidak selalu gagal
- Memberi kesempatan K untuk menilai dirinya
sendiri
- Mengetahui sejauh mana kegagalan tersebut mempengaruhi klien
- Mengetahui koping yang selama ini
digunakan oleh Klien
- Memberikan kekuatan pada K bahwa
kegagalan itu bukan merupakan akhir
daris uatu usaha
-Agar klien tetap realistis
dengan kemampuan yang dimiliki
- empertahankan K untuk tetap realistis
- Agar prioritas yang dipilih
sesuai dengan kemampuan
- Menghargai keputusan yang telah dipilih K
- Memberikan penghargaan atas keberhasilan yang telah dicapai
- Memberikan kesempatan K didalam kelompok mengembangkan kemampuannya
- Meningkatkan harga diri K
- Mengantisipasi masalah yang timbul
- Menyiapkan supor system yang adekuat
- Meningkatkan kemampuan keluarga
dalam merawat klien dengan harga diri rendah
- Memberikan kesempatan pada klien untuk sukses
- membantu meningkatkan harga diri
Klien
- Meningkatkan interaksi klien dengan anggota keluarga.
|
Rabu, 14 Januari 2015
ASKEP JIWA ACUT: RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar