Rabu, 14 Januari 2015

ASKEP JIWA ACUT: RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Hari /Tgl.

No. Dx

Dx. Keperawatan
Perencanaan

Intervensi
Rasional



Tujuan
Kriteria Evaluasi


1
2
3
4
5
6
7
Selasa, 25-03-2003



























































































25-03-2003











1




























































































2














Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham agama























































































Perubahan proses pikir waham berhubungan dengan haega diri rendah kronis


TUM:  Klien dapat melakukan komunikasi verbal
TUK. 1 :Klien dapat membina hubungan saling percaya






















2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki












3. Klien dapat menidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi












4. Klien dapat berhubungan dengan realita






5. Klien dapat dukungan keluarga





6. Klien dapat menggunakan obat dengan benar






TUM:
Klien mampu berhubungan dengan orang lain tanpa merasa rendah diri
TUK :
1. Klien dapat memperluas kesadaran diri





















2. Klien dapat menyelidiki dirinya













3. Klien dapat mengevaluasi didirnya






















4. Klien dapat membuat rencana yang realistis
























5.klien mendapat dukungan keluarga  yang meningkatkan harga dirinya







1.1 . Ekspresi wajah bersahabat, Klien lebih koperatif, tidak berbicara berbelit-belit,






















2.1. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dirinya














3.1. Klien mampu mengidentifikasi kebutuhannya yang tidak terpenuhi













4.1. Klien dapat mengenal keadaan dirinya dengan realita





5.1. Keluarga dapat menerima klien apa adanya





6.1. Klien dapat memakan obat sesuai dengan anjuran dokter














1.1. Klien dapat menyebutkan kemampuan yang ada pada dirinya  setelah 1 X
1.2. Klien dapat menyebutkan  kelemahan yang dimiliki dan tidak menjadihalangan untuk mencapai keberhasilan












2.1. Klien dapat menyebutkan cita-cita dan harapan  yang sesuai dengan kemampuannya  setelah satu kali pertemuan









3.1. Klien dapat menyebutkan keberhasilan yang pernah dialami  setelah satu x pertemuan

3.2. Klien dapat menyebutkan kegagalan  yang pernah dialami setelah 4 x pertemuan












4.1. Klien dapat menyebutkan  tujuan yang ingin dicapai  setelah satu kali pertemuan







4.2. Klien dapat membuat keputusan dan  mencapai  tujuan setelah satu kali pertemuan.











5.1. Keluarga dapat menyebutkan tanda-tanda  harga diri rendah :
- Mengatakan diri tidak berharga
- Tidak berguna dan tidak mampu
- Pesimis
- Menarik diri dari realita.
5.2. Keluarga dapat berespon  dan memperlakukan  klien dengan  harga diri rendah  secara tepat setelah 2 x pertemuan





1.1.1. Bina hubungan saling percaya  dengan klien, beri salam terapiutik(panggil nama klien), sebutkan nama perawat, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang,  buat kontrak yang jelas, (topic yang akan dibicarakan , waktu dan tempat)
1. 1.2.Jangan membantu dan mendukung waham klien.
- Katakan perawat menerima keyakinan klien, “Saya menerima keyakinan anda”, disertai dengan ekspresi menerima.
- Tidak membicarakan isiwaham klien
- Katakan perawat tidak mendukung “sukar bagi saya mempercainya.”  Disertai dengan ekspresi ragu tapi empati.
1.1. 3. Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindung :
- Anda berada ditempat aman kami akan menemani anda,
- Gunakan keterbukaan dan kejujuran
1.1.4. Observai apakah waham klien menggangu aktifitas sehari-hari dan perawatan diri.


2.1.1. Beri pujian pada penampilan  dan kemampuan klien yang realistis
2.1.2. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki  pada waktu lalu dan saat yang realistis  (hati-hati terlibat diskusi tentang waham .
2.1.3. Tanyakan apa yang bisa  dilakukan  (kaitan dengan aktifitas sehari-hari)Kemudian anjurkan untuk melakukan saat itu.
2.1.3. Jika klien selalu berbicara tentang wahamnya , dengarkan sampai kebutuhan wahamnya tidak ada. Perawat perlu memperhatikan bahwa klien penting.


3.1.1. Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
3.1.2. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah maupun di rumah sakit
3.1.3. Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan timbulnya waham
3.1.4. Tingkat aktifitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien  dan memerlukan waktu dan tenaga (aktifitas dapat dipilih bersama klien , jika mungkin buat jadwal)
3.1.5. Atur situasi agar klien  dapat mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya.


4.1.1. Berbicara dengan klien dengan konteks realitas (realitas diri, realitas orang lain, realitas tempat dan realitas waktu)
4.1.2. Sertakan klien dengan terapi aktifitas  kelompok  orientasi realitas
4.1.3. Berikan pujian  pada tiap kegiatan positif  yang dilakukan klien.

5.1.1. Diskusikan dengan keluarga tentang :
- Gejala waham
- Cara mearawatnya
- Lingkungan keluarga
- follow up dan obat
5.1.2. Anjurkan keluarga  melaksanakan 5.1.1. dengan bantuan perawat
6.1.1. Diskusikan  dengan klien dan keluarga tentang obat dosis , frekwensi, efek samping, akibat penghentian.
6.1.2. Diskusikan perasaan klien setelah makan obat
6.1.3. Berikan obat dengan prinsip 5 benar.











1.1.1Diskusi dengan klien  kelebihan  yang dimilikinya



1.2.1Diskusikan kelemahan  yang dimiliki klien



1.2.2. Beritahu klien  bahwa manusia tidak ada  yang sempurna semua memilki kelebihan dan kekurangan.
1.2.3. Beritahu klien bahwa  kekurangan bisa di tutup dengan kelebihan yang dimilikinya
1.2.4. Anjurkan klien untuk lebih meningkatkan  kelebihan yang dimiliki


1.2.5. Beritahu klien  bahwa ada hikma  dibalik kekurangan yang dimiliki


2.1.1 Diskusikan dengan klien idial dirinya . Apa harapan selama di RS, rencana klien setelah pulang,  dan apa cita-cita yang ingin dicapai

2.1.2. Bantu klien mengembangkan  antara keinginan dan kemampuan  yang dimilikinya

2.1.3. Beri kesempatan klien untuk berhasil

2.1.4. Beri reinforcement  positif terhadap  keberhasilan yang telah dicapai .

3.1.1. Bantu klien mengidentifikasi  kegiatan atau keinginan yang berhasil  dicapainya
3.1.2. Kaji bagaimana perasaan klien  dengan keberhasilan tersebut


3.2.1. Bicarakan kegagalan yang pernah dialami klien  dan sebab-sebab kegagalan



3.2.2. Kaji bagaimana respon klien terhadap  kegagalan tersebut  dan cara mengatasinya


3.2.3. Jelaskan pada klien bahwa  kegagalan yang dialami dapat menjadi pelajaran  untuk mengatasi kesulitan  yang mungkin terjadi di masa yang akan datang .


4.1.1. Bantu klien memusatkan  tujuan yang ingin dicapainya


4.1.2. Diskusikan dengan klien  tujuan yang ingin dicapai dengan  kemampuan klien

4.1.3. Bantu klien memilih prioritas tujuan yang  mungkin dapat dicapainya


4.2.1. Beri kesempatan klien untuk melakukan  kegiatan yang telah dipilih

4.2.2. Tunjukan ketrampilan atau keberhasilan  yang telah dicapai klien


4.2.3. Ikutsertakan klien dalam kegiatan  aktifitas kelompok




4.2.4. Beri reinforcemen positif  bila klien mau mengikuti  kegiatan kelompok
5.1.1. Diskusikan dengan keluarga  tanda-tanda harga dirirendah

5.1.2. Anjurkan setiap anggota keluarga  untuk mengenal dan menghargai  kemampuan tiap anggota keluarga





5.2.1.Diskusikan dengan keluarga cara berrespon  terhadap klien dengan harga diri rendah  seperti menghargai klien, tidak mengejek, , tidak menjauhi


5.2.2. Anjurkan pada keluarga untuk  memberikan kesempatan berhasil  pada klien
5.2.3. Anjurkan keluarga untuk menerima klien  apa adanya

5.2.4. Anjurkan keluarga  untuk melibatkan  klien dalam setiap pertemuan keluarga.






Hubungan saling percaya  memungkinkan klien terbuka pada perawat  dan sebagai dasar untuk interaksi selanjutnya



















Identifikasi kemampuan dirinya   memudahkan perawat  memberikan tindakan yang efektif.









Identifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat menentukan salah satu penyebab waham











Realitas akan memberikan klien menyadari akan keberadaan diri dengan lingkungannya



Dukungan keluarga yang baik akan  memberikan dorongan  moral merupakan support  yang positif bagi klien
Penggunaan obat yang baik dan teratur secara mandiri  akan membantu kemandirian klien dalam mengatsi kekurangan dirinya









-Mengidentifikasi hal-hal positif  yang masih dimiliki klien

- Mengingatkan klien  bahwa K manusia biasa yang mempunyai kekurangan
- Mengahdirkan realita pada K,

- memberikan harapan pada klien
- Memberikan kesempatan berhasil  lebih tinggi
- Agar K tidak merasa putus asa


- Untuk mengetahui sampai dimana realitas  dari harapan K
- Membantu K membentuk harapan yang realistis
- Meningkatkan rasa percaya diri K
- Memberi penghargaan terhadap perilaku yang positif
- Mengingatkan K bahwa ia tidak selalu gagal
- Memberi kesempatan K untuk menilai dirinya sendiri
- Mengetahui sejauh mana  kegagalan tersebut mempengaruhi klien
- Mengetahui koping yang selama ini digunakan  oleh Klien
- Memberikan kekuatan pada K  bahwa kegagalan itu bukan merupakan  akhir daris uatu usaha

-Agar klien tetap realistis  dengan kemampuan yang dimiliki
- empertahankan K untuk tetap realistis

- Agar prioritas yang dipilih  sesuai dengan kemampuan
- Menghargai keputusan yang telah dipilih K
- Memberikan penghargaan atas keberhasilan yang telah dicapai
- Memberikan kesempatan K didalam kelompok  mengembangkan kemampuannya
- Meningkatkan harga diri K

- Mengantisipasi masalah yang timbul
- Menyiapkan supor system yang adekuat





- Meningkatkan kemampuan keluarga  dalam merawat klien dengan harga diri rendah
- Memberikan kesempatan pada klien untuk sukses
- membantu meningkatkan harga diri  Klien
- Meningkatkan interaksi klien dengan anggota keluarga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar