DASAR – DASAR KESEHATAN
LINGKUNGAN
RADIASI LINGKUNGAN
GAS RADON
Oleh :
Eliya Damayanti I1A111203
PROGRAM STUDI KESEHATAN
MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2012
A. Pengertian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua
menyatakan bahwa radiasi adalah pemancaran dan perambatan gelombang yang
membawa tenaga melalui ruang atau antara, misal pemancaran dan perambatan
gelombang elektromagnetik, gelombang bunyi; gelombang lenting; penyinaran.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa radiasi bukan hanya radiasi nuklir,
tetapi juga radiasi lain seperti gelombang radio, gelombang televisi, pancaran
sinar matahari, dll. Banyak orang beranggapan bahwa radiasi hanya terkait
dengan reaktor nuklir atau bom nuklir.
Yang
tidak banyak diketahui sesungguhnya adalah bahwa alam ini juga merupakan
pemancar radiasi, bahkan merupakan sumber radiasi satu-satunya bagi orang yang
tidak bekerja dengan reaktor nuklir, atau tidak terkena radiasi dari tindakan
medis. Dalam hal radiasi nuklir, ketidakstabilan atom atau inti atomlah yang
menyebabkan terjadinya pancaran radiasinya. Radiasi alam adalah radiasi yang
sudah ada sejak terbentuknya alam semesta dan akan lenyap bersamaan dengan
lenyapnya alam semesta. Radiasi alam memberikan kontribusi dosis radiasi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan radiasi buatan, yaitu sekitar 87 %. Radiasi
merupakan pancaran energi
melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang (foton) dari sumber radiasi.
Radiasi yang dipancarkan alam dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu radiasi kosmis, radiasi terestrial, dan
radiasi internal. Radiasi kosmik beradal dari sumber radiasi yang berada pada
benda langit dalam tata surya dalam bentuk partikel berenergi tinggi (sinar
kosmis); dan sumber radiasi yang berasal dari unsur radioaktif di dalam kerak
bumi yang terbentuk sejak terjadinya bumi.Radiasi internal adalah radiasi yang
diterima oleh manusia dari dalam tubuh manusia sendiri, dalam hal ini sumber
radiasi masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, minuman atau udara.
Disini, saya akan menjelaskan mengenai Radiasi
yang dipancarkan oleh alam dari jenis radiasi internal. Radiasi internal adalah
radiasi yang diterima dari dalam tubuh manusia sendiri. Unsur radioaktif ini
kebanyakan berasal dari sumber kerak bumi yang masuk melalui udara yang
dihirup, air yang diminum ataupun makanan. Unsur yang meradiasi manusia dari
dalam ini kebanyakan berupa tritium, karbon-14, kalium-40, timah Hitam (Pb-210) dan polonium-210.
Radiasi internal ini umumnya merupakan 11% total radiasi yang diterima
seseorang. Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, radionuklida akan menetap
dalam tubuh manusia, sehingga di dalam tubuh manusia juga terdapat radiasi
alam. Penduduk paling utara di bumi menerima radiasi internal dari Polonium-210
kira-kira 35 kali nilai rata-rata dengan sumber daging kijang yang mereka
makan. Penduduk di daerah Australia Barat yang kaya dengan uranium menerima
radiasi internal kira-kira 75 kali nilai rata-rata dari daging domba, kangguru dan offal yang mereka konsumsi.
Seseorang yang ada di dalam gedung atau rumah dapat menerima radiasi dari
sumber yang ada dalam bahan bangunan.
Sumber
radiasi yang terutama adalah radon. Radon merupakan gas turunan peluruhan
Uranium-238 dan Thorium-232. Paparan radiasi pada bahan bangunan berupa gas radon
yang merupakan hasil peluruhan radium di dalam bahan bangunan. Gas radon
memberikan kontribusi dosis radiasi alam yang terbesar, sekitar 53% dari dosis
total per tahun (1300 μSv/thn). Perlu diketahui informasi mengenai laju lepasan
dari beton dan perkiraan dosis internal dari inhalasi gas radon, karena material
yang digunakan untuk membuat bangunan (rumah/gedung) ternyata turut menyumbang konsentrasi
gas radon. Nilai laju lepasan dan perkiraan dosis internal inhalasi gas radon
dari beton ringan Hebel belum diteliti di Indonesia, sehingga perlu dilakukan
studi. Menurut International Commission on Radiation Protection (ICRP;1981),
konsentrasi gas radon rata-rata di dunia di dalam rumah (40 Bq/m3) lebih tinggi
dibandingkan dengan tempat terbuka (10 Bq/m3), sehingga radionuklida alami
radon merupakan komponen terbesar dari polusi udara di dalam ruangan (UNSCEAR
2000). Saat ini mulai disadari bahwa gas radon di dalam ruangan merupakan
sumber terpenting pemaparan radiasi. Dosis efektif dari radon diperkirakan jauh
lebih besar dibandingkan dosis dari seluruh sumber-sumber radiasi alamiah
lainnya digabung menjadi satu, lebih besar dari dosis yang diterima pasien yang
mengalami penyinaran medis termasuk pemeriksaan dengan sinar-X, dan jauh lebih
besar dibandingkan dengan dosis radiasi dari kegiatan industri nuklir. Dari hal
inilah maka perlu kita ketahui lebih lanjut mengenai gas radon.
B. Sejarah Radon
Nama radon berasal dari radium. Radon
ditemukan pada tahun 1900
oleh Friedrich Ernst Dorn,
yang menggelarnya sebagai pancaran radium. Pada tahun 1908 William
Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray,
yang menamakannya niton (dari bahasa latin
nitens berarrti "yang berkilauan"; simbol Nt), mengisolasinya, menentukan
kepadatannya dan mereka menemukan bahwa Radon adalah gas paling berat pada masa
itu (dan sampai sekarang). Semenjak 1923 unsur 87 ini disebut Radon.
C.
Radon
Dari diagram diatas dapat kita lihat bahwa
persentase terbesar dosis radiasi adalah gas Radon. Radon merupakan unsur kimia
dengan nomor atom 86 yang dalam ilmu kimia diberi lambang Rn. Radon sebetulnya
merupakan gas mulia yang memiliki berat sekitar 7,5 kali berat udara. Disebut
gas mulia karena unsur ini tidak dapat bereaksi dengan unsur-unsur kimia
lainnya. Kontribusi dosis radiasi alam yang terbesar dari kerak bumi berasal
dari Radon. Besarnya 1300 uSv (53 %) dari total dosis yang diterima dari
alam per tahun.
Radon adalah unsur berupa gas yang tak dapat
dirasa (nir-rasa), tak berbau (nir-bau) dan tak terlihat (nir-warna) tetapi
apabila didinginkan hingga membeku, radon akan berwarna kuning, sedang kan radon
cair berwarna merah jingga. Radon merupakan gas. Menurut perkiraan UNSCEAR, radon dan hasil
luruhannya memberi kontribusi sekitar tiga per empat dari dosis ekivalen
efektif tahunan yang diterima manusia dari radiasi alam. Gas radon memiliki dua
radionuklida, yaitu radon-222 (Ra-222) dan radon–220 (Ra-220), kemudian anak
luruh radon berupa atom-atom logam berat yang langsung menempelkan dirinya pada
apapun yang bersentuhan dengan atom-atom itu.. Radon biasanya terhirup melalui
saluran pernapasan manusia, sebagian kecil anak luruh radon bersama debu akan
tertinggal dalam paru-paru dan mengendap. Jika sudah mengendap, radiasi yang
dipancarkan zat radioaktif dari radon tersebut dapat mengakibatkan kerusakan
pada jaringan paru-paru yang berakibat pada munculnya kanker paru-paru.
Dibutuhkan waktu tunda bertahun-tahun antara munculnya bibit kanker oleh
radiasi dengan pertumbuhannya menuju suatu kondisi yang dapat diamati secara
klinis. Penumpukan gas Radon secara alamiah di atsmosfir bumi terjadi amat
perlahan sehingga air yang menyentuh udara bebas terus kehilangan Radon karena
proses “Volatilisasi. Air bawah tanah mempunyai kandungan Radon lebih tinggi di
bandingkan air permukaan.
D. Kegunaan
Radon kadang digunakan oleh beberapa rumah sakit
untuk kegunaan terapeutik. Radon tersebut di peroleh dengan pemompaan dari
sumber Radium dan disimpan daloam tabung kecil yang disebut ‘’benih’’ atau
‘’jarum’’. Radon sudah jarang digunakan lagi namun, mengingat rumah sakit
sekarang bisa mendapatkan benih dari ‘’supplier’’ yang menghasilkan benih
dengan tingkat peluruhan yang dikehendaki. biasanya digunakan kobalt dan caesium yang
tahan selama beberapa tahun, sehingga lebih praktis ditinjau dari segi
logistik.
Karena peluruhannya yang cukup depat. radon
juga digunakan dalam penyelidikan hidrologi
yang mengkaji interaksi antara air bawah tanah, anak sungai
dan sungai.
Peningkatan radon dalam anak sungai atau sungai merupakan petunjuk penting
bahwa terdapat sumber air bawah tanah.
E.
Sumber Gas Radon
Radon atau bahan radioaktif yang
berasal dari perut bumi dapat lepas dan terhirup melalui celah-celah tegel atau
retakan fondasi rumah. Gas Radon di dalam rumah terutama berasal dari lantai,
dinding, langit-langit dan bahan-bahan lain di dalam rumah yang berasal dari
perut bumi seperti kayu,
semen, tawas, fosfor gip, pasir, batubara, granit batu alam
hingga bahan campuran pembuat beton lainnya.
Selain itu, phospogypsum dan bahan
silikat bisa menghasilkan konsentrasi radon hingga mencapai ribuan Bequerel
(Bq) per kg.
Kadar
gas Radon di dalam ruangan tertutup yang memiliki sedikit ventilasi udara
seperti rumah, apartemen, dan terowongan bawah tanah dinilai beberapa kali
lebih tinggi dibandingkan di dalam udara bebas. Jika gas radon keluar dari
tanah, gas radon akan terdispersi (tersebar) ke udara. Karena itu, konsentrasi
radon di lingkungan udara terbuka akan kecil. Namun, jika gas radon memasuki
ruangan tertutup, khususnya melalui lantai rumah, konsentrasinya akan
meningkat. Pada temperatur ruang, radon selalu berada dalam bentuk gas dan
terlarut dalam udara dengan kerapatan 10 gram/liter. Namun keberadaannya di
udara tidak dapat dikenali oleh sistem panca indera manusia. Satu hal yang
perlu diketahui dan mendapatkan perhatian serius adalah bahwa radon merupakan
gas radioaktif yang dapat berperan sebagai sumber radiasi bagi manusia. Oleh
sebab itu, keberadaan radon di dalam rumah kita akan berperan sebagai sumber
radiasi bagi seluruh penghuni rumah.
Sehubungan
dengan efek negatif yang dapat ditimbulkannya. Efek ini berkaitan dengan sifat
gas radon sebagai salah satu penyebab munculnya kanker paru-paru. Efek
merugikan dari radiasi yang dipancarkan gas radon ini sebetulnya telah
diketahui sejak abad ke-19. Pada saat itu para pekerja tambang di Eropa Tengah
banyak yang menderita gangguan kesehatan berupa kanker paru-paru karena diduga
menghirup gas radon dalam jumlah berlebihan. Hasil penelitian yang dilakukan
pada pertengahan abad ke-20 terhadap para pekerja tambang batu bara ternyata
memperkuat dugaan tersebut.
Uni Eropa mennentukan bahwa batas aman kandungan radon
adalah 400 Bq/[[meter]3 untuk rumah lama, dan 200 Bq/m3
untuk rumah baru. ‘’Environmental
Protection Agency’’ Amerika mennyarankan untuk melakukan tindakan segera
bagi semua rumah dengan kepekatan Radon melebihi 148 Bq/m3
(diukur sebagai4 pCi/L). Hampir satu rumah setiap 15
di A.S. mempunyai kadar radon yang tinggi menurut statistik (U.S. Surgeon
General) dan EPA mencadangkan agar semua rumah diuji bagi radon. Sejak 1985
di Amerika, jutaan rumah telah diuji kandungan radonnya.
F.
Gejala gas radon
sulit
untuk dideteksi sebelum ia memulai proses penyakit dalam tubuh. Karena alasan
ini, banyak pemeriksa rumah merekomendasikan pengujian radon rumah sebelum
membelinya untuk mengevaluasi tingkat radon di dalam udara dan air. Namun,
peneliti dari Jepang menerbitkan dalam Journal of Pain tahun 2004, bahwa
diketahui sejumlah kecil radon yang terhirup dapat mengaktifkan oksigen
dan menyebabkan penyembuhan gejala
penyakit oksigen aktif seperti osteoarthritis. Meskipun manfaat medis
radon ini telah diterapkan dalam lingkungan medis namun tidak untuk di rumah
yang kita tempati. Para ahli biologi percaya bahwa radon, hasil dari pemecahan
radium, relatif tidak berbahaya. Hasil pembusukan
radonlah yang diyakini meradiasi rangkaian menyebabkan orang
yang menghirup radon lebih berisiko terkena kanker paru-paru. Gejala gas radon tidak
terlihat sampai diagnosis kanker
paru-paru diterima.
G.
Tindakan Pencegahan
Radon adalah gas karsinogen.
Radon adalah bahan beradioaktif dan harus ditangai secara hati-hati. Adalah
sangat berbahaya untuk menghirup unsur ini karena Radon menghasilkan partikel
alpha.
Radon juga menghasilkan hasil peluruhan
berbentuk padat, dan akibatnya, cenderung membentuk debu halus yang mudah
memasuki jalur udara dan melekat permanen dalam jaringan paru-paru,
menghasilkan paparan lokal yang parah. Ruang di mana radium, aktinium, atau
thorium disimpan perlu diangin-anginkan dengan baik agar tidak terakumulasi
dalam udara. Akumulai radon berpontensi mengancam kesehatan dalam tambang uranium dan timah hitam.
Pengumpulan radon dalam rumah juga merupakan suatu penemuan yang cukup baru dan
kebanyakan penyakit kanker
paru-paru dikaitkan dengan pengumpulan radon setiap tahun. Radon dalam
rumah dianggarkan menyebabkan kematian akibat kanker paru-paru sekitar 21,000
orang setiap tahun di U.S. Radon adalah penyebab utama kanker paru-paru di U.S.
hari ini.
H.
Penanganan
bahaya radon
Radon harus ditangani dengan
sebaiknya seperti bahan material radioaktif lainnya. Ventilasi yang baik harus
dipersiapkan di mana radium, torium atau actinium disimpan untuk mencegah bertambahnya radon. Karena
gejala gas radon sangat sedikit, pencegahan
yang terbaik adalah dengan pertahanan yang baik. Pertama cari
tahu jika rumah Anda berisiko lebih tinggi untuk Radon dengan menguji udara
rumah. Alat tes ini harus digunakan di dua daerah yang berbeda dari tempat
tinggal di rumah, biasanya bukan ruang bawah tanah. Alat uji dibiarkan terbuka
untuk sejumlah waktu tertentu kemudian dikirim kembali ke produsen yang akan
mengirimkan laporan kepada Anda.
Radon dapat memasuki rumah
melalui ruang udara, dari pasokan air atau lepas dari tanah akibat penetrasi
dasar gedung. Spesialis mitigasi, kontraktor yang menentukan metode terbaik
untuk menghilangkan gas di rumah Anda, dapat merekomendasikan penutup pompa
penampung air, ventilasi yang lebih baik, tidak menggunakan ruang bawah tanah
sebagai tempat tinggal utama atau bahkan penyaring air radon. Untuk mengurangi
radiasi yang berasal dari gas radon, ruangan gedung harus memiliki ventilasi
yang cukup agar gas radon dapat didispersikan oleh udara.
Tingkat radon rata-rata di
Amerika Utara cukup rendah tetapi memang ada variasi yang besar. Setelah
penelitian terhadap lebih dari 11.000 rumah di 10 negara bagian ditemukan bahwa
sebanyak 21% rumah memiliki tingkat radon lebih tinggi daripada tingkat radon
maksimum yang disarankan oleh US Environmental Protection Agency (EPA).
Dan tidak semua rumah berada di daerah dengan latar belakang tingkat radiasi
alam yang tinggi. Ada lebih dari 700 perusahaan yang menawarkan perangkat
pengukur radon. Banyak dari perusahaan-perusahaan ini memberikan detektor yang
disertifikasi oleh Program Keahlian Pengukuran Radon EPA. Alat ukur ini akan
membantu Anda memastikan bahwa Anda tidak menderita gejala gas radon.
I.
Simpulan dan Saran
Dari
penjelasan di atas, banyak yang harus kita perhatikan mengenai gas radon ini.
Sesuai dengan efek negatif yang di timbulkan, cara pencegahan dan
penanggulangan yang telah tertulis maka hal tersebut dapat kita gunakan sebagai
pengetahuan awal untuk mencegah atau meminimalisir kandungan gas radon yang
dapat kita hirup setiap hari. Agar memperbanyak atau memberikan ventilasi yang
cukup di dalam bangunan/ruangan, menggunakan penutup pompa penampung air.
Sarannya agar pengetahuan ini dapat menambah wawasan kita untuk hidup sehat dan
dapat kita beritahukan kepada banyak orang agar menjadi perhatian bersama.
DAFTAR PUSTAKA
http://49-radiasi-alam.html
http://Waspadai Gas Radon
Penyebab Kanker di Rumah Anda _kabar24.com.htm
http://Radon.htm
http://Radiasi_alam.htm
http://Mewaspadai
Gas Radon di Rumah Kita _ Building Indonesia _ Building Indonesia.htm
http://gejala-gas-radon.html
http://46343.htm
Dewi, Poetri Amalia, 2006, Perkiraan Paparan
Radiasi Internal Gas Radon Dari Pemakaian Beton Ringan Aerasi Hebel Untuk Bahan
Bangunan, Institut Pertanian, Bogor.
Mohammad Munir, 2010, Sumber-Sumber
Radiasi Lingkungan, Fisika Fmipa Universitas Diponegoro, Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar